kimia organik

Jumat, 14 Desember 2012

pembuatan bioetanol dari ketan

I. TUJUAN

untuk mengetahui kadar etanol yang dihasilkan dari proses fermentasi ketan


II. DASAR TEORI


Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton. Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu campuran dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk memperoleh senyawa murninya. Senyawa – senyawa yang terdapat dalam campuran akan menguap pada saat mencapai titik didih masing – masing.

III. METODELOGI PERCOBAAN
CARA KERJA:
  1. Diletakan campuran Alkohol dalam labu didih. Lalu dipanaskan hingga mencapai titik didih alkohol yaitu 78*C .
  2. Pada suhu 78*C alkohol mulai mendidih dan menguap. Namun pada suhu hampir sama, air yang titik didihnya 100*C juga ada yang turut menguap meski konsentrasinya hanya sedikit.
  3. Karena alkohol lebih mudah menguap, maka kadar alkohol dalam uap lebih tinggi
  4. Ketika mencapai kolom fraksinasi, uap mengembun dan memanaskan kolom fraksinasi tersebut memisahkan uap air dan uap alkohol.
  5. Pada suhu 78*C, uap alkohol akan tetap menjadi uap dan naik ke kolom diatasnya, sedangkan uap air  berubah menjadi embun dan jatuh kembali ke labu didih.
  6. Uap alkohol yang naik ke dalam kolom diatasnya kemudian diembunkan hingga menjadi cair dan di tampung di dalam labu distilat.
  7. Proses distilasi alkohol ini akan terus berlangsung berulang kali hingga kadar alkohol dalam labu didih habis dan hanya menyisakan air. 


       Prosedur Uji Etanol
  
     Oksidasi dengan K2Cr2O7
Dimasukkan 2 ml K2Cr2O2% ke dalam 2 tabung reaksi yang berbeda dan ditambahkan 5 tetes H2SO4pekat. Digoyangkan tabung reaksi tersebut kemudian ditambahkan 1 ml etanol ke dalam tabung reaksi pertama dan 1 ml isopropanol ke dalam tabung reaksi kedua . Reaksi positif ditandai dengan terjadinya perubahan warna dari jingga ke hijau. Dicatat hasilnya.
     Tes Iodoform
Dimasukkan 10 tetes etanol, isopropanol dan i-propanol ke dalam 3 tabung reaksi yang berbeda . Tambahkan ke dalam setiap tabung reaksi 25 tetes NaOH 6M. Campuran dipanaskan pada suhu 60o C dalam penanggas air dan teteskan larutan iodine (± 30 tetes) sambil diaduk hingga terbentuk warna coklat tetap. Ditambahkan NaOH 6M hingga larutan tak berwarna. Dipanaskan kembali selama 5 menit. Didinginkan tabung reaksi dan diamati apakah terbentuk endapan kuning.

      Kelarutan Fenole
Diambil 3 butir kristal fenol berukuran hampir sama dan masing-masing dimasukkan dalam 2 buah tabung reaksi. Ditambahkan 5 ml aquadest dalam tabung pertama dan 5 ml NaOH 2M dalam tabung kedua. Digoyangkan kedua tabung dan dibandingkan kecepatan kristal fenol larut dalam kedua pelarut tersebut.

      Keasaman Fenol
Dibandingkan keasaman larutan fenol dan larutan etanol dengan menggunakan kertas indikator. Dicatat pH hasil pengamatan.

      Tes FeCl3
Dimasukkan 20 tetes etanol, larutan fenol dan larutan asam salisilat ke dalam 3 tabung reaksi yang berbeda. Ditambahkan 5 tetes FeCl3  ke dalam masing-masing tabung reaksi. Reaksi positif ditandai dengan terjadinya perubahan warna kuning terang menjadi hijau hingga ungu. 

ALAT dan BAHAN:
  1. Alat destilasi
  2. Tabung reaksi
  3. pipet
  4. Erlenmeyer
  5. penanggas
  6. K2Cr2O7
  7. Iodoform
  8. Fenol
  9. FeCl3
IV. HASIL dan PEMBAHASAN

Pada percobaan yang pertama adalah melakukan distilasi, dimana air etanol yang akan di distilasi adalah hasil fermentasi dari tape ketan. Air dari tape ketan tersebut itulah yang akan didistilasi untuk memperoleh air dari tape ketan ini dibutuhkan waktu 3-4 hari. Praktikan menggunakan 1 liter tape ketan dan 1buah ragi untuk memperoleh air tape ketan yang cukup banyak.

Alat yang digunakan untuk distilasi adalah alat distilasi sederhana hasil buatan kelompok. Alat distilasi tersebut bekerja cukup baik karena ketika dilakukan distilasi ada bebebrapa kendala seperti kondensor yang bocor. Destilat yang dihasilkan hanya 22 ml namun destilat tersebut bukan sepenuhnya etanol murni karena masih ada campuran dengan air. Hal itu disebabkan karena pada saat mendidihkan air tape melebihi titik didih etanol bahkan sampai dengan 100 derajat celcius.

V. KESIMPULAN
  1. Etanol yang dihasilkan adalah 22 ml.
  2. Ada kendala pada alat destilasi.
VI. DAFTAR PUSTAKA

Fessenden dan Fessenden.1994.Kimia Organik Jilid I Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.
Fessenden dan Fessenden.1994.Kimia Organik Jilid II Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Nurbayti, Siti .2006. Penuntun Praktikum Kimia Organik I. Jakarta : Fakultas Sains dan    Teknologi UIN Syarif Hidayatullah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar