kimia organik

Minggu, 23 September 2012

laporan praktikum kimia organik percobaan 1


Tujuan

1. Dapat melakukan destilasi air tape hasil fermentasi
2. Dapat mengidentifikasi etanol hasil dari destilasi

Dasar Teori

Suatu campuran yang terdiri dari beberapa jenis zat atau senyawa akan memiliki sifat koligatif. Perbedaan titik didih dari senyawa-senyawa yang ada dalam campuran dapat dimanfaatkan untuk memisahkan zat tertentu dari suatu campuran. Istilah destilasi sudah sering didengar. Destilasi adalah istilah yang biasa digunakan untuk memisahkan suatu zat dari suatu campuran yang memanfaatkan perbedaan titik didih dari senyawa pembentuk campuran tersebut.

Prinsip kerja suatu alat destilasi adalah dengan cara menguapkan dan mengembunkan kembali uap tersebut. Campuran akan diberi panas agar ia mampu menguap dalam satu wadah tertutup. Yang pertama kali menguap adalah zat yang memiliki titik didih yang lebih kecil. Uap dari zat tersebut akan dialirkan menuju kondensor untuk diembunkan kembali.
Percobaan kali ini akan digunakan cara destilasi untuk memisahkan alkohol dalam larutan hasil fermentasi.

Alat dan Bahan
Alat :
1. Perlatan destialsi destilasi
2. Penangan air
3. Erlenmeyer
4. Tabung reaksi
5. Termometer

Bahan :
1. FeCl3
2. Air tape
3. Air

Hasil Percobaan
Dari 15 mL air tape yang terdestilasi menghasilkan 10 mL destilat. Dengan suhu pemanasan 96oC.

Pembahasan

Titik didih etanol adalah 80oC dan pemanasan mencapai suhu 96oC. Hal ini menyebabkan tidak saja etanol yang menguap, tetapi juga air dalam larutan ikut menguap. Selain itu sifat azeotrop dari etanol yang menyebabkan etanol sulit dipisahkan dari air.

Untuk menguji adanya alkohol dalam hasil detsilasi dilakukan uji secara kualitatif menggunakan larutan FeCl3. Yang menandakan adanya kandungan alkohol dalam suatu larutan. Penambahan larutan  FeCl3 pada larutan sampel akan positif jika terjadi perubahan warna larutan dari warna kuning manjadi hijau sampai ungu. Hasil ini uji kualitatif ini tidak memberikan perubahan.

Secara teoritis fermantasi yang dilakukan akan menghasilkan alkohol (etanol) dan gas karbon dioksida sebagai hasil dari metabolisme ragi yang dicampurkan pada bahan fermentasi. Tetapi hasil dari destilasi yang diuji secara kualitatif menunjukan hasil yan negatif. Hal ini lebih menunjukan kecenderungan kesalahan pada proses destilasi. Suhu pemanansan yang terlalu tinggi menyebabkan air ikut menguap sehingga kandungan air dalam destilat masih banyak. Kemudian konsentrasi etanol hasil fermentasi itu sendiri sangat kecil. Mungkin karena fermentasi yang dilakukan kurang lama. Atau jumlah ragi kurang banyak. Serta ke kurangan dalam alat destilasi yang dibuat menjadi pengaruh besar.

Pertanyaan
Berapa berat (dalam satuan gram atau kilogram)dari lima galon larutan alkohol 40% dan berat dari lima galon minuman keras?
Jawaban:
1 galon = 3,7854 Liter = 3785,4 cm3
Berat jenis alkohol 40% = 0,95097 gr/cm3
Berat jenis = berat/volume
Berat = volume x berat jenis = 5(3785,4) x 0,95097 = 18,16424 kg

Sedangkan berat minuman keras (bourbon) memiliki sekitar lebih dari 50%  sampai kurang dari 80% alkohol. Maka berat jenisnya kira-kira 0,8999 sehingga berat dari 5 galon minuman keras adalah 17,0430 kg.

Kesimpulan
1. Suhu sangat berpengaruh pada saat destilasi, karena bila suhu nya tinggi maka hasil etanol nya sulit dipisahkan dari air. Sehingga air ikut menguap dengan hasil etanol nya.
2. Lama nya saat fermentasi juga berpengaruh pada hasil etanol, jika fermentasi dan proses destilasinya lama maka akan banyak hasil etanol yang dikeluarkan.

Referensi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar