Tujuan
1. Dapat melakukan destilasi air tape hasil fermentasi
2. Dapat mengidentifikasi etanol hasil dari destilasi
Dasar Teori
1. Dapat melakukan destilasi air tape hasil fermentasi
2. Dapat mengidentifikasi etanol hasil dari destilasi
Dasar Teori
Suatu campuran yang terdiri dari beberapa jenis zat atau
senyawa akan memiliki sifat koligatif. Perbedaan titik didih
dari senyawa-senyawa yang ada dalam campuran dapat dimanfaatkan untuk
memisahkan zat tertentu dari suatu campuran. Istilah destilasi sudah sering
didengar. Destilasi adalah istilah yang biasa digunakan untuk memisahkan suatu
zat dari suatu campuran yang memanfaatkan perbedaan titik didih dari senyawa
pembentuk campuran tersebut.
Prinsip kerja suatu alat destilasi adalah dengan cara
menguapkan dan mengembunkan kembali uap tersebut. Campuran akan diberi panas
agar ia mampu menguap dalam satu wadah tertutup. Yang pertama kali menguap
adalah zat yang memiliki titik didih yang lebih kecil. Uap dari zat tersebut
akan dialirkan menuju kondensor untuk diembunkan kembali.
Percobaan kali ini akan digunakan cara destilasi untuk
memisahkan alkohol dalam larutan hasil fermentasi.
Alat dan Bahan
Alat :
1. Perlatan destialsi destilasi
2. Penangan air
3. Erlenmeyer
4. Tabung reaksi
5. Termometer
Bahan :
1. FeCl3
2. Air tape
3. Air
Hasil Percobaan
Alat :
1. Perlatan destialsi destilasi
2. Penangan air
3. Erlenmeyer
4. Tabung reaksi
5. Termometer
Bahan :
1. FeCl3
2. Air tape
3. Air
Hasil Percobaan
Dari 15 mL air tape yang terdestilasi menghasilkan 10 mL
destilat. Dengan suhu pemanasan 96oC.
Pembahasan
Titik didih etanol adalah 80oC dan pemanasan
mencapai suhu 96oC. Hal ini menyebabkan tidak saja etanol yang
menguap, tetapi juga air dalam larutan ikut menguap. Selain itu sifat azeotrop
dari etanol yang menyebabkan etanol sulit dipisahkan dari air.
Untuk menguji adanya alkohol dalam hasil detsilasi dilakukan
uji secara kualitatif menggunakan larutan FeCl3. Yang menandakan
adanya kandungan alkohol dalam suatu larutan. Penambahan larutan FeCl3 pada larutan sampel akan
positif jika terjadi perubahan warna larutan dari warna kuning manjadi hijau
sampai ungu. Hasil ini uji kualitatif ini tidak memberikan perubahan.
Secara teoritis fermantasi yang dilakukan akan menghasilkan
alkohol (etanol) dan gas karbon dioksida sebagai hasil dari metabolisme ragi yang
dicampurkan pada bahan fermentasi. Tetapi hasil dari destilasi yang diuji
secara kualitatif menunjukan hasil yan negatif. Hal ini lebih menunjukan
kecenderungan kesalahan pada proses destilasi. Suhu pemanansan yang terlalu
tinggi menyebabkan air ikut menguap sehingga kandungan air dalam destilat masih
banyak. Kemudian konsentrasi etanol hasil fermentasi itu sendiri sangat kecil.
Mungkin karena fermentasi yang dilakukan kurang lama. Atau jumlah ragi kurang
banyak. Serta ke kurangan dalam alat destilasi yang dibuat menjadi pengaruh besar.
Pertanyaan
Berapa berat (dalam satuan gram atau kilogram)dari lima
galon larutan alkohol 40% dan berat dari lima galon minuman keras?
Jawaban:
1 galon = 3,7854 Liter = 3785,4 cm3
Berat jenis alkohol 40% = 0,95097 gr/cm3
Berat jenis = berat/volume
Berat = volume x berat jenis = 5(3785,4) x 0,95097 = 18,16424 kg
Sedangkan berat minuman keras (bourbon) memiliki sekitar lebih dari 50% sampai kurang dari 80% alkohol. Maka berat jenisnya kira-kira 0,8999 sehingga berat dari 5 galon minuman keras adalah 17,0430 kg.
Kesimpulan
1. Suhu sangat berpengaruh pada saat destilasi, karena bila suhu nya tinggi maka hasil etanol nya sulit dipisahkan dari air. Sehingga air ikut menguap dengan hasil etanol nya.
2. Lama nya saat fermentasi juga berpengaruh pada hasil etanol, jika fermentasi dan proses destilasinya lama maka akan banyak hasil etanol yang dikeluarkan.
Referensi
Kesimpulan
1. Suhu sangat berpengaruh pada saat destilasi, karena bila suhu nya tinggi maka hasil etanol nya sulit dipisahkan dari air. Sehingga air ikut menguap dengan hasil etanol nya.
2. Lama nya saat fermentasi juga berpengaruh pada hasil etanol, jika fermentasi dan proses destilasinya lama maka akan banyak hasil etanol yang dikeluarkan.
Referensi